Kamis, 02 Mei 2013

Hard Disk Drive (HDD)

Hard Disk Drive (HDD) atau biasa dikenal dengan harddisk saja adalah sebuah mediapenyimpanan sekunder pada sebuah komputer.Meskipun disebut sebagai media penyimpanansekunder namun pada kenyataannya fungsinyaadalah sangat penting bahkan tidak bisaditinggalkan lagi untuk kebutuhan sebuahkomputer. Hal tersebut sangat jelas mengingatkebutuhan akan software berupa programmaupun aplikasinya, serta data yang diolahmembutuhkan media penyimpanan yang sangatbesar, yang tidak cukup hanya ditampung olehsebuah media penyimpanan utama berupa ROM(Read Only Memory) dan RAM (RandomAccess Memory).


Sebagai salah satu media penyimpanansekunder (selain disket, flashdisk, compact disc,disk tape, dan lain-lain), selain memiliki kemampuanuntuk menyimpan data yang sangat besar, yaitudalam ukuran Giga Byte (GB), harddisk jugamemiliki kelebihan lain diantaranya adalahkecepatan akses, baik dalam membaca maupunmenulis data, serta ketahanannya dalammenyimpan data secara fisik untuk jangka waktuyang cukup lama.


Hampir setiap komputer desktop dan server yang digunakan saat ini menggunakan satu atau lebih hard disk. Setiap mainframe dan superkomputer biasanya dihubungkan dengan ratusan hard disk. Bahkan saat sekarang ini hard disk juga ditemukan pada perangkat VCR dan camcorder. Hard disk melakukan penyimpanan perubahan informasi digital dalam bentuk yang relatif permanen. Dengan adanya hard disk sehingga komputer mempunyai kemampuan untuk mengingat hal-hal ketika listrik padam.


Untuk itu agar mengetahui bagaimana harddisk dan apa saja yang harus diketahui dalam harddisk, tidak ada salahnya untuk mengetahui dan mempelajari apa saja yang ada pada mesin pencari di internet. Yaitu : pengertian, teknologi, kapasitas, transfer data, dan interface.






A. PENGERTIAN HARDDISK



Harddisk merupakan piranti penyimpanan sekunder dimana data disimpan sebagai pulsa magnetik pada piringan metal yang berputar yang terintegrasi. Data disimpan dalam lingkaran konsentris yang disebut track. Tiap track dibagi dalam beberapa segment yang dikenal sebagai sector. Untuk melakukan operasi baca tulis data dari dan ke piringan, harddisk menggunakan head untuk melakukannya, yang berada disetiap piringan. Head inilah yang selanjut bergerak mencari sector-sector tertentu untuk dilakukan operasi terhadapnya. Waktu yang diperlukan untuk mencari sector disebut seek time. Setelah menemukan sector yang diinginkan, maka head akan berputar untuk mencari track. Waktu yang diperlukan untuk mencari track ini dinamakan latency. Harddisk merupakan media penyimpan yang didesain untuk dapat digunakan menyimpan data dalam kapasitas yang besar. Hal ini dilatar belakangi adanya program aplikasi yang tidak memungkinkan berada dalam 1 disket dan juga membutuhkan media penyimpan berkas yang besar misalnya database suatu instansi. Tidak hanya itu, harddisk diharapkan juga diimbangi dari kecepatan aksesnya. Kecepatan harddisk bila dibandingkan dengan disket biasa, sangat jauh. Hal ini dikarenakan harddisk mempunyai mekanisme yang berbeda dan teknologi bahan yang tentu saja lebih baik dari pada disket biasa. Bila tanpa harddisk, dapat dibayangkan betapa banyak yang harus disediakan untuk menyimpan data kepegawaian suatu instansi atau menyimpan program aplikasi. Hal ini tentu saja tidak efisien. Ditambah lagi waktu pembacaannya yang sangat lambat bila menggunakan media penyimpanan disket konvensional tersebut.


Dalam sebongkah harddisk, terdapat berbagai macam ruangruang kecil (direktori, folder, subdirektori, subfolder), yang masing-masing dikelompokkan berdasarkan fungsi dan kegunaannya. Di situlah data-data diletakkan.


Ruang kecil dalam harddisk bekerja dalam logika saling tergantung (interdependent). Data/informasi dalam satu ruang kadangkala diperlukan untuk menggerakkan data/ informasi yang berada di ruang lain. Ada ruang di mana data di dalamnya tidak boleh diutak-atik atau dipindahkan ke tempat lain, ada ruang di mana kita bisa membuang dan menaruh data secara bergantian sesuai kebutuhan.


Harddisk terdiri atas beberapa komponen penting. Komponen utamanya adalah pelat (platter) yang berfungsi sebagai penyimpan data. Pelat ini adalah suatu cakram padat yang berbentuk bulat datar, kedua sisi permukaannya dilapisi dengan material khusus sehingga memiliki pola-pola magnetis. Pelat ini ditempatkan dalam suatu poros yang disebut spindle.




B. TEKNOLOGI HARDDISK



Desain Head Read / Write


Perkembangan desain head baca/tulis terjadi bersamaan dengan perkembangan teknologi disk drive. Head paling awal hanyalah inti besi sederhana dengan kumparan (electromagnet). Dibanding standar saat ini, desain head awal memiliki ukuran fisik yang sangat besar dan dioperasikan pada kerapatan perekaman yang sangat rendah. Selama bertahun-tahun, desain head berkembang dari desain pertama yang berupa inti ferit sederhana menjadi beberapa tipe dan teknologi yang tersedia saat ini. Bagian ini membahas berbagai tipe head yang terdapat dalam drive hard disk PC, termasuk pula aplikasi, kekuatan relative, dan kelemahan masing-masing.


Berikut ini lima tipe utama head yang telah digunakan dalam drive hard disk selama bertahun-tahun:


¨ Ferrite


tipe tradisional desain head-magnetic, berkembang dari drive IBM 30-30 Wincester awal. Head ini memiliki inti oksida besi dililit dengan kumparan elektromagnetik. Drive menghasilkan medan magnetic dengan cara memberi power pada kumparan atau melewatkan medan magnetic di dekatnya, sehingga head mendapat kemampuan penuh untuk baca/tulis. Head ferit lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan head thin-film dan karena itu memerlukan ketinggian pengambanganyang lebih besar untuk menghindari kontak dengan disk pada saat berputar. Produsen telah membuat banyak perbaikan terhadap desain head ferit (monolitik) awal. Salah satu tipe head ferit, yang disebut head ferit komposit, memiliki inti ferit yang lebih kecil yang diikat dengan kaca dalam sebuah kotak keramik. Desain ini mengizinkan penggunaan celah head yang lebih kecil, sehingga memungkinkan kerapatan track yang lebih tinggi. Head ini lebih tahan terhadap medan magnetik stray dibanding head desain monolitik. Kelebihan utama head ferit adalah sebagai satu-satunya tipe termurah yang ada.


¨ Thin-Film (TF)


Head thin-film diproduksi dengan cara yang mirip dengan pembuatan chip semikonduktor-melalui proses fotolitografi. Proses ini menghasilkan ribuan head pada wafer4 sirkuler tunggal dan menghasilkan produk sangat kecil berkualitas tinggi. Head TF memiliki celah head yang sangat tipis dan teratur dihasilkan dari sputtering bahan aluminium keras. Karena bahan ini sepenuhnya menutup celah,maka area tersebut terlindungi dengan baik, meminimalisasi kemungkinan kerusakan karena kontak dengan disk yang berputar.Inti tersebut merupakan kombiasi paduan besi dan nikel yang memilki dua atau empat kali power magnetik disbanding inti head ferit. Head TF menghasilkan pulsa magnetic yang tajam sehingga memungkinkan penulisan dengan kerapatan sangat tinggi. Karena tidak menggunakan kumparan knventional, maka head TF lebih tahan terhadap variasi impedansi kumparan. Head yang ringan dan kecil ini dapat mengambang lebih rendah daripada head ferit dan MIG; pada beberapa desain, tinggi pengambangan adalah 2mikro-inci atau kurang. Karena pengurangan tinggi tersebut memungkinkan head untuk mengambil dan menstrasmisi sinyal yang lebih kuat dari piringan, maka rasio singnal-to-noise dan akurasi meningkat. Pada track dan kerapatan linier tinggi dibeberapa drive, head ferit standar tidak akan mampu mengambil sinyal data dari derau latar. Keuntungan lain menggunakan head TF adalah ukurannya yang kecil memungkinkan piringan untuk disusun lebih berdekatan, sehingga lebih banyak piringan dapat dimasukkan dalam ruang yang sama. Hingga beberapa tahun terakhir ini, head TF relative mahal disbanding dengan teknologi sebeloumnya, missal ferit dan MIG. Akan tetapi teknik produksi yang lebih baik dan kebutuhan kerapatan yang lebih tinggi, telah mengarahkan pasar untuk menggunakan head TF. Penyebarluasan penggunaan head ini menyebabkan biayanya kompotitif, jika tidak disebut lebih murah, daripada head MIG.


¨ Metal-In-Gap (MIG)


Head Metal-in-Gap merupakan versi perbaikan dari desain ferit komposit. Dalam head MIG, suatu substansi logam terdapat pada celah perekam head. Terdapat dua versi head MIG: single-sided dan double sided. Head MIG single-sided didesain dengan lapisan paduan magnetic di sepanjang pinggir luar celah. Desain head MIG double-sided menggunakan lapisan pada kedua sisi celah. Paduan logam dimasukkan dengan menggunakan proses deposisi vakum yang disebut sputtering.


¨ Magneto-resitive (MR)


Perkembangan yang lebih baru dalam perekaman magnetik – atau lebih spesifiknya dalam fase pembacaannya pada perekaman magnetic – adalah head magneto-resistive, yang juga sering disebut head anisotropic magneto-resistan (AMR). Pada beberapa tahun terakhir, sebenarnya semua desain hard disk modern telah bergeser menggunakan head MR. Head MR mampu meningkatkan kerapatan empat kali atau lebih dibanding head inductive-only sebelumnya. IBM memperkenalkan drive dengan head MR yang tersedia secara komersial pertama kali pada tahun 1991, dengan model 1GB 3.5”. Semua head adalah detector:; yang berarti semua head didesain untuk mendeteksi transisi fluks dalam media dan mengkonversinya kembali menjadi sinyal listrik yang dapat diinterprestasikan sebagai data. Satu masalah pada perekaman magnetic adalah keinginan untuk mendapatkan peningkatan kerapatan yang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi, sehingga dapat memasukkan lebih banyak informasi (transisi fluks) pada ruang yang lebih kecil dan lebih kecil lagi. Apabila domain magnetik pada disk semakin kecil, sinyal dari head selama opersi baca semakin lemah; sehingga akan semakin sulit untuk membedakan sinyal sebenarnya dengan derau acak ataumedan stray yang ada. Sehingga diperlukan head baca yang lebih efisien untuk mendeteksi transisi pada disk secara lebih efisien.


Efek magnetik lain yang terkenal saat ini digunakan pada drive modern. Pada saat suatu kawat melalui medan magnet ik, kawat tersebut tidak hanya membangkitkan arus, tetapi juga mengalami perubahan resistans. Head baca standar menggunakan head tersebut sebagai generator mini, berdasarkan fakta bahwa head tersebut akan membangkitkan arus berpulsa pada saat melalui transisi fluks magnetik. Sebaliknya pada desain tipe head baru yang dirintis oleh IBM, mendasarkan pada fakta bahwa pada kawat terjadi juga perubahan resistansi.


Head magneto-resistive menggunakan head sebagai resistor daripada menggunakan head untuk membangkitakan arus yang sangat kecil, yang kemudian harus difilter, diperkuat, dan didekode. Sebuah sirkuit melewatkan suatu tegangan melalui head dan mengamati perubahan tegangan yang akan terjadi pada saat resistansi head berubah saat melalui pembalikan fluks pada media. Mekanisme dengan menggunakan head inni menghasilkan sinyal yang lebih kuat dan lebih jelas daripada yang terdapat pada media dan memungkinkan peningkatan kerapatan.


Head MR mengandalkan fakta bahwa resistansi konduktor sedikit berubah saat muncul medan eksternal. Head normal akan mengatasinya dengan melewatkan tegangan melalui pembalikan fluks medan magnetic, sedangkan head MR akan menggunakan pembalikan fluks tersebut dan mengubah resistansi. Sedikit arus akan mengalir melalui head, keberadaan arus ini akan mempengaruhi perubahan resistansi. Desain ini menghasilkan keluaran dengan kekuatan tiga kali atau lebih dibanding head TF selama proses baca. Akibatnya, head MR adalah head yang berkekuatan baca, yang bertindak lebih sebagai sensor daripada generator.


Pembuatan head MR membutuhkan biaya yang lebih banyak dan proses yang lebih rumit disbanding head tipe lain karena adanya beberapa fitur atau langkah yang harus ditambahkan: Harus ada kabel tambahan dari dan ke head untuk membawa sensecurrent. Diperlukan empat hingga lima langkah masking.
Karena head MR yang sangat sensitif, sehingga rentan terhadap medan magnetick stray, maka harus di-shielded.


Karena prinsip MR hanya dapat digunakan untuk menyimpan data dan tidak digunakan untuk menulis, maka head MR sebenarnya adalah dua head dalam satu head. Assembly tersebut juga menyertakan head TF induktif standar untuk menulis data dan head MR untuk menulis. Karena dua head terpisah digabung dalam satu assembly, maka tiap head dapat dioptimisasi untuk melakukan tugasnya. Head Ferit, MIG, dan TF dikenal sebagai head celah tunggal karena menggunakan celah yang sama untuk membaca dan menulis, sedangkan head MR menggunakan celah yang terpisah untuk tiap operasi.


Masalah pada celah tunggal adlah panjang celah selalu merupakan hasil kompromi antar panjang terbaik untuk baca dan untuk tulis. Fungsi baca memerlukan celah yang lebih tipis untuk mendapatkan resolusi tinggi; funsi tulis membutuhkan celah yang lebih lebar untuk penetrasi fluks yang lebih dalam saat berganti media. Pada head MR dua celah, celah baca dan tulis dapat mengoptimisasikan dua fungsi tersebut secara mandiri. Celah tulis (TF) menuliskan track yang lebih lebar daripada saat celah baca (MR) membaca. Sehingga head baca lebih sedikit dalam mengambil informasi magnetic stary dari track terdekat.


¨ Giant magneto-resitive (GMR)


Untuk mendapatkan kerapatan yang lebih besar, IBM memperkenalkan tipe head MR baru pada tahun 1997. Sekalipun disebut head giant magneto-resistive, tetapi secara fisik head tersebut lebih kecil disbanding head MR standar, nama tersebut berasal dari efek GMR yang mendasari pembuatan head ini. Desain kedua head tersebut sangat mirip; namun terdapat lapisan tambahan yang menggantikan lapisan NiFe tunggal pada desain MR konvensional. Pada head MR, lapisan NiFe mengalami perubahan resistansi sebagai respon terhadap pembalikan fluks pada media. Pada head GMR, dua film (dipisahkan dengan lapisan penghantar berupa tembaga yang sangat tipis) melakukan fungsi ini.


Efek GMR ditemukan pertama kali tahun 1988 pada sample kristal yang terpapar medan magnetic power tinggi (1.000 kali besar medan yang digunakan dalam HDD). Pada saat itu diketahui bahwa terjadi perubahan resistansi yang cukup besar dalam material yang terdiri dari berbagai lapisan elemen logam yang sangat tipis. Struktur utama dalam material GMR adalah lapisan pemisah yang berupa logam nonmagnetic yang berada diantara dua lapisan logam magnetic. Salah satu lapisan magnetic tersebut di-pin, yang berarti memiliki orientasi magnetic paksa. Lapisan magnetic yang lain bebas, yang berarti bebas untuk berubah orientasi atau arah. Material magnetic cenderung untuk mensejajarkan diri pada arah yang sama. Maka jika lapisan pemisah cukup tipis, lapisan yang bebas akan memilki orientasi yang sama denga lapisan yang di-pin. Yang ditemukan pada saat itu adalah arah magnetic dari lapisan yang bebas akan berayun secara periodic dari arah magnetic yang samadengan lapisan yang di-pin ke arah magnetic yang berlawanan. Resistansi secara keseluruhan relative rendah pada saat kedua lapisan berada pada arah yang sama relative tinggi saat keduanya pada arah magnetic yang berlawanan.


¨ Ferrite


Istilah slider digunakan untuk menggambarkan kumpulan material yang mendukung head drive. Slider adalah sesuatu yang mengambang atau terpasang pada permukaan disk, yang mengarahkan head pada jarakyang tepat dari media untuk membaca atau menulis. Kebanyakan slider mirip dengan trimaran denagn dua outboard pod yang mengambang disepanjang permukaan media disk dan bagian central “hull” yang sebenarnya membawa head dan celah baca/tulis.






Ø Skema Encoding Data


Penyimpanan magnetic pada intinya adalah media analog. Namun data yang disimpan oleh PC pada media tersebut adalh informasi digital – yaitu 1 dan 0. Pada saat drive mengirim informasi digital ke head perekam magnetic, head membuat domain magnetic pada media penyimpanan dengan polaritas tertentu sesuai tegangan positif dan negative yang diberikan drive ke head.


Pembalikan fluks membentuk batasan antara area polaritas negative dan positif yang digunakan kontroler drive untuk meng-enkode data digital ke media analog. Selam operasi baca, setiap mendeteksi adanya pembalikan fluks maka drive akan membangkitkan pulsa negative atau positif yang kemudian digunakan alat untuk merekonstruksi data biner asli.


Untuk mengoptimalkan penempatan transissi fluks selama penyimpanan magnetic, drive melewatkan data input digital yang belum diproses ke alat yang disebut encoder/decoder (endec), yang kemudian akan mengkonversi informasi biner tersebut menjadi suatu bentuk gelombang yang telah didesain untuk mengoptimalkan penempatan transisi fluks (pulsa) pada media. Selam operasi baca, endec membalik proses tersebut dan men-dekode deretan pulsa menjadi data biner awal. Selam bertahun-tahun telah dikembangkan beberapa skema untuk encode data dengan cara tersebut; ada beberapa yang lebih baik atau efisien dibanding yang lain,yang dapat Anda ketahui pada bagian berikut ini.


Deskripsi proses encode data yang lain mungkin lebih sederhana, tetapi justru menghilangkan fakta yang sangat penting dalam kaitannya dengan kehandalan hard drive, yaitu timing. Engineer dan desainer teris memaksakan untuk memasukkan lebih banyak dan lebih banyak lagi bit informasi dalam suatu paket transmisi data hingga batas kuantitas pembalikan fluks magnetic per inci. Sehingga hasil yang diperoleh adalah suatu desain dengan decode bit informasi bukan hanya berdasar keberadaan dan ketiadaan pembalikan fluks, tetapi juga dari timing antara pembalikan tersebut. Semakin akurat timing pembalikan maka semakin banyak informasi yang dapat di encode (dan sebagian lain di-dekode) dari informasi timing tersebut.


Penggunaan timing sangat signifikan pada setiap bentuk signaling biner. Pada saat mrngintertasi bentuk gelombang baca atau tulis, timing setiap transisi tegangan sangat penting. Timing adalah suatu sel bit atau transisi tertentu yaitu window waktu yang digunakan drive untuk membaca atau menulis suatu transisi. Jika timing di off, maka suatu trasisi tegangan mungkin akan dikenali pada waktu yang salah dengan dianggap sebagai bagian sel yang berbeda, sehingga konversi atau encode akan di off, mengakibatkan adanya bit yang hilang, ditambahkan, atau salah diinterpretasi. Untuk menjamin presisi timing, alat transmisi dan penerima harus berada dalam sinkronisasi yang sempurna. Misalnya, jika perekaman 0 dilakukan dengan meniadakan transisis pada disk selama suatu periode waktu atau sel tertentu, bayangkanlah perekaman sepuluh bit 0 dalam satu baris – Anda akan mendapatkan suatu peride panjang dari sepuluh periode atau sel waktu tanpa transisi.


Sekarang bayangkanlah clock dalam encoder terhenti sebentar saat membaca data dibanding saat data tersebut ditulis sebelumnya. Jika encoder ini cukup cepat, maka encoder akan menganggap perengangan 10 sel tanpa transisi ini sebagai 9 sel. Atau jika encoder ini lambat, maka akan menganggap ada 11 sel yang lewat. Kedua kasus tersebut akan mengakibatkan kesalahan pembacaan, yaitu bit tersebut tidak akan terbaca sama dengan yang ditulis sebelumnya. Untuk mencegah kesalahan timing dalam encoding/decoding drive diperlukan sinkronisasi sempurna antara proses baca dan tulis. Sinkronisasi ini sering dilakukan dengan menambahkan sinyal timing terpisah, disebut sinyal clock, pada transmisi dua alat. Sinyal clock dan data dapat juga dikombinasi dan ditransmisi sebagai sinyal tunggal. Sebagian besar skema encode data magnetic menggunakan tipe kombinasi sinyal clock edan data ini.


Penambahan sinyal clock pada data menjamin alat-alat yang berkomunikasi tersebut dapat menginterprestasikan secara akurat sel bit individu. Setiap sel bit terkait dengan dua sel lain yang berisi transisi clock. Pengiriman informasi clock bersama data akan membuat clock tetap sinkron, sekalipun media berisi string bit 0 identik yang panjang. Sayangnya, sel transisi yang digunakan untuk timing menyita ruang pada media yang sebenarnya dapat digunakan untuk data.


Karena jumlah transisi fluks yang dapat direkam drive pada suatu ruang dalam media dibatasi oleh sifat fisik atau kerapatan media dan teknolgi head, maka engineer drive mengembangkan berbagai cara encode data dengan menggunakan jumlah pembalikan fluks minimum (diperlukan pembalikan fluks yang hanya digunakan untuk clocking). Enkode sinyal memungkinkan system memaksimalkan penggunaan suatu teknologi hardware drive.






Ø Teknologi HardDisk masa depan


Harddisk dimasa mendatang salah satunya dititik beratkan pada kecepatan akses dan kapasitasnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mereduksi komponen mekanis dari fisik harddisknya. Komponen mekanis yang tidak mampu bekerja pada frekuensi tinggi digeser dengan komponen yang bersifat elektris yang mampu bekerja dalam orde MHz bahkan GHz. Dapat dilihat saat ini sudah dirilis berbagai macam media penyimpan elektronis dalam bentuk kecil. Misalnya USB Drive dan MultiMedia Card. Bila nantinya teknologi ini diterapkan dan dapat harganya terjangkau, kemampuan komputer dari sisi kecepatan akses baca/tulis media penyimpan akan meningkat pesat. Otomatis kemampuan PC Server untuk melayani request dari client akan meningkat.





Saat ini SSD sedang menjadi tren. Hard disk berbasis teknologi Flash memory ini mudah ditemukan di berbagai perangkat keluaran baru, seperti iPad, smartphone, notebook, bahkan PC. Beberapa produsen PC telah mengganti storage hard disk magnetik menjadi SSD untuk alasan kecepatan. Padahal, awalnya teknologi Flash ini tidak dirancang untuk pe­nyim­panan massal karena memoru semi konduktor ini terlalu lambat bekerja. RAM dan CPU PC bahkan dapat memproses data 20 kali lebih cepat dibandingkan proses baca dan tulis pada SSD berbasis Flash.Kini, banyak perusahaan berkompetisi dalam mengembangkan teknologi pengganti SSD. Milyaran dolar telah diinvestasikan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti IBM, Toshiba, atau Fujitsu untuk mengembangkan teknologi penyimpan data supercepat. Mereka telah memiliki sumber daya yang banyak untuk meneliti lusinan metoda baru yang lebih cepat, lebih tahan banting, dan lebih hemat listrik daripada SSD. Beberapa teknologi baru kini telah muncul sebagai pengganti SSD. Teknologi seperti MRAM, FeRAM, PCM dan lainnya mulai disiapkan untuk dipasarkan paling tidak di awal tahun 2013.Pengganti Flash memang sangat dibutuhkan karena pengembangan teknologi Flash telah mencapai batas maksimal. Sel-selnya sulit diperkecil lagi untuk mencapai kapasitas simpan yang lebih besar. Selain itu, usia pakai dan konsumsi listrik juga sulit dioptimalkan lebih jauh lagi. Penyebabnya terletak pada cara kerja sel Flash (lihat kanan atas). Pada dasarnya, sel Flash merupakan sebuah transistor dengan tiga kontak di dalamnya, yaitu untuk sumber listrik, saluran kendali, dan output. Saluran kendali memungkinkan arus listrik mengalir atau tidak, sesuai de­ngan prinsip "1" (mengalir) atau "0" (tidak mengalir). Sebenarnya, CPU dan RAM juga terdiri atas transistor. Namun, begitu komputer dimatikan, data di dalamnya langsung hilang. Oleh karena itu, sel Flash memiliki sebuah elemen lainnya, Floating Gate, yang dapat menyimpan muatan listrik secara permanen dalam bentuk elektron.Gate ini berisi muatan dengan tegangan antara 10-20 Volt. Sel-selnya dibaca dengan arus pengukur yang lemah. Apabila arus mengalir dari sumber ke output, gate dalam kondisi tidak bermuatan dan sel memiliki nilai "1". Namun, jika arus terputus, gate memiliki muatan dan nilainya "0".Masalah utama storage berbasis Flash adalah untuk proses tulis dan hapus memerlukan arus listrik yang lebih kuat. Oleh karena itu, elemen Floating Gate (yang pada kenyataannya "memegang" elektron dengan buruk) membutuhkan tambahan isolasi tebal yang dapat dilalui elektron bertegangan tinggi. Namun, tegangan tinggi ini akan memperpanjang waktu akses karena setiap kali harus dibangun. Hal ini tentunya dapat memperpendek usia sel karena sebagian kecil dari lapisan isolator akan hilang setiap kali muatan diisi atau dikosongkan.Sel-sel Flash dalam SSD biasa rata-rata hanya tahan 10.000 proses tulis dan setelah itu tidak dapat digunakan lagi. Kepekaan sel Flash ini menuntut controller yang rumit dan pintar untuk proses tulis yang canggih. Dengan terus berkembangnya teknologi baru, kini lapisan isolasi bisa dibuat semakin tipis, tetapi dapat menambah usia pakai.





C. KAPASITAS HARDDISK



Kapasitas harddisk pada saat ini sudah mencapai orde ratusan GB. Hal ini dikarenakan teknologi bahan yang semakin baik, kerapatan data yang semakin tinggi. Teknologi dari Western Digital saat ini telah mampu membuat harddisk 200GB dengan kecepatan 7200RPM. Sedangkan Maxtor dengan Maxtor MaxLine II-nya yaitu harddisk berukuran 300GB dengan kecepatan 5400RPM. Beriringan dengan transisi ke ukuran harddisk yang lebih kecil dan kapasitas yang semakin besar terjadi penurunan dramatik dalam harga per megabyte penyimpanan, membuat hardisk kapasitas besar tercapai harganya oleh para pemakai komputer biasa.




Sistem Kontrol Head








Pada tiap piringan penyimpan terdapat satu head. Untuk menjangkau tengah pinggir piringan digunakan sliders sebagai perantaranya.


Kapasitas Vs Performa


Ukuran yang paling sering dipakai dalam menilik sebuah hard disk adalah seberapa besar kapasitasnya. Hard disk yang terpasang pada komputer masa kini umumnya memiliki kapasitas mulai dari puluhan hingga ratusan gigabyte. Namun, selain kapasitas, hal lain yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah performanya, khususnya dalam masalah kecepatan. Ada dua parameter yang biasa dipakai untuk menentukan performa sebuah hard disk:


· Data rate: Adalah jumlah byte per detik yang dapat dihantarkan ke CPU. Besaran yang umum berkisar antara 5 hingga 40 megabyte per detik.


· Seek time: Adalah selang waktu yang diperlukan antara saat CPU merequest sebuah file dengan saat byte pertama terkirim ke CPU. Besaran yang umum berkisar pada 10 hingga 20 milisekon.


Disamping kedua hal diatas, performa sebuah hard disk juga ditentukan oleh jenis interface yang digunakan dan kecepatan putar piringan (platter) dari hard disk tersebut. Secara garis besar saat ini tersedia dua jenis interface untuk hard disk yaitu ATA/Ultra ATA dan SCSI. Interface yang paling umum untuk keperluan personal adalah Ultra ATA. Hard disk yang menggunakan interface ini terbagi atas ATA 100 dan ATA 133. Angka 100 dan 133 menunjukkan kecepatan transfer datanya. Untuk ini ATA 133 lebih cepat. Sementara itu hard disk SCSI lebih banyak digunakan untuk server atau sistem yang memerlukan hard disk yang sangat cepat, misalnya untuk keperluan multimedia. Karena harganya cukup mahal, maka interface ini jarang digunakan untuk keperluan personal.


Sementara itu, kecepatan putaran pada hard disk berkorelasi dengan kecepatan akses datanya. Makin tinggi kecepatan putar sebuah hard disk (dinyatakan dalam RPM, Race Per Minutes/putaran per menit) maka aksesnya akan lebih cepat. Saat ini, untuk interface Ultra ATA, tersedia kecepatan 5400 dan 7200 RPM. Ada juga vendor yang menawarkan kecepatan putar hingga 9500 RPM walaupun masih jarang.


Cara menentukan kapasitas harddisk


Terkadang kapasitas suatu hard disk yang tertera pada label tidak sesuai dengan yang terlihat dalam sebuah sistem operasi.


seperti contoh :


Hard disk berlabel kapasitas 8o GB dalam sistem operasi Windows hanya terbaca kurang lebih 74 – 75 GB. Bagaimana hal ini bisa terjadi inilah topiki pembahasan kita kali ini.


Ada beberapa langkah yang harus kita lewati untuk melihat bagaimana kapasitas hard disk yang tertera pada label tidak sesuai dengan yang tertera pada sistem operasi.


· perhatiakan merek dan type hard disk ( dalam kasus ini penulis menggunakan mereke SEAGATE-MAXTOR Type STM380215AS ).


· lihat LBA Hard disk ( Logical Block Addressing ) dapat dilakukan dengan melihat pada label hard disks, manual hard disk ataupun melalui website manufacture. Contoh LBA Hard disk : 156.301.488


Cara perhitungannya sebagai berikut :


1. Hard disk dengan Label LBA 156.301.488 ini menunjukan kapasitas sector yang tersedia dalam hard disk.


1 sector LBA memiliki nilai 512 Byte


2. Bila niali per sector LBA di kalikan dengan jumlah LBA yang tersedia pada hardisk maka akan menghasilkan nilai sebagai berikut


( 156.301.488 * 512 Byte = 80.026.361.856 Byte )


3. Sedangkan dalam sistem operasi windows memiliki pembulatan bilangan dalam satuan MB / GB.


Pembulatan bilangan dalam satuan MB dan GB.


1KB = 1024 B


1MB = 1.048.576 B


1GB = 1.073.741.824 B


Maka kapasitas yang tertera pada sistem adalah :


80.206.361.856 : 1.073.741.824 = 74,53 GB ( Pembulatan 2 digit )


Dari Pembulatan bilangan inilah mengapa kapasitas hardisk pada label tidak sesuai dengan yang tertera pada sistem operasi.


Maka kesimpulannya adalah perbedaan pembulatan bilangan untuk kapasitas penyimpanan, dengan lKitasan perhitungan adalah jumlah sector ( Total LBA ) yang dapat di lihat pada label hard disk. Dimana vendor hard disk menggunakan pembulatan desimal dalam menentukan nilai kapasitas sedangakan sistem operasi komputer menggunakan bilangan binary dalam perihtungannya.


Optimasi Hard Disk Komputer


Betapapun memory yang digunakan begitu besar dan Processor yang digunakan cukup kencang tetapi tidak diimbangi dengan kecepatan Hard Disk maka hasilnya sia-sia saja. Oleh karena itu Hard Disk juga harus mempunyai kinerja maksimal. Paling tidak berkecepatan 7200rpm keatas. Apabila Hard Disk yang digunakan tidak dipartisi/dibagi maka keseluruhan dari Hard Disk tersebut akan langsung diterjemahkan sebagai drive C.


Mempartisi Hard Disk artinya membagi Hard Disk menjadi beberapa bagian yang terpisah artinya penempatan file pada salah satu partisi tidak akan mempengaruhi kapasitas partisi yang lain. Berarti bisa jadi satu partisi penuh sedangkan yang lain kosong.


Beberapa manfaat yang Kita peroleh dengan mempartisi Hard Disk ;


§ Kita bisa membagi lokasi file pekerjaan dan program aplikasi. Dengan demikian besarnya file ruang yang digunakan untuk menyimpan file pekerjaan tidak akan mengganggu program aplikasi. Ini penting karena jika kapasitas lokasi penyimpanan program aplikasi sudah mencapai ¾ dari total kapasitas drive yang bersangkutan maka biasanya kinerja komputer mulai menurun.


§ Memungkinkan Kita untuk menginstall beberapa sistem operasi dalam komputer yang sama misalnya Windows 98, Windows XP dan Windows Vista. Caranya adalah install terlebih dahulu Windows 98, lalu Windows XP dan terakhir Windows Vista.


§ Dalam memisahkan file-file pekerjaan dengan file sistem/program aplikasi biasanya file sistem pada drive C, sedangkan file pekerjaan pada drive D, E dan seterusnya.


§ Dari segi keamanan virus maka pemisahan ini lebih aman karena yang diserang pertama kali biasanya sistem dan bukan data yang disimpan walaupun pada akhirnya bisa sampai pada drve penyimpanan file.


§ Kedepatan komputer akan maksimal dari sisi penggunaan Hard Disk karena file sistem dengan alokasi drive yang lebih tepat akan lebih mudah diakses. Sebuah Hard Disk yang ukuran besar tanpa partisi akan menyebabkan waktu akses program yang lumayan lama.


Mengenal tipe Partisi Hard Disk


Sebelum kita mempartisi Hard Disk ada baiknya kita mengenal lebih dahulu tipe-tipe partisi Hard Disk. Hampir seluruh sistem operasi yang ada di komputer PC berbasis Intel x86 mengisinkan banyak tipe partisi. Sampai saat ini ada lima tipe partisi Hard Disk yang berkembang;


· Primary. Partisi ini merupakan pertisi pertama dan bisa jadi sebagai satu-satunya partisi Hard Disk jika Kita menginginkan demikian. Jenis partisi ini diperlukan oleh hampir semua sistem operasi terutama windows sebagai lokasi booting. Walaupun demikian ada juga sistem operasi lain yang tidak selalu harus booting dari dari partisi ini misalnya booting dari flashdisk.


· Extended. Partisi jenis ini hanya ada jika kita mempartisi Hard Disk lebih dari satu. Dengan kata lain partisi ini adalah sisa dari partisi pertama. Dalam kenyataannya partisi ini masih terbagi lagi dan bisa menjadi beberapa Logical Drive.


· Logical. Partisi ini adalah bagian dari partisi Extended artinya harus ada minimal satu dalam partisi extended. Jika sisa partisi pertama (extended) tidak di-create partisi logica-nya maka seluruh sisa dari partisi pertama tersebut dianggap sebagai partisi tidak dikenal maka tidak akan ditampilkan pada sistem operasi.


· NTFS. Ini adalah sebuah istilah partisi dan sekaligus istilah sistem file generasi terbaru tari Microsoft. Biasanya digunakan untuk menginstall sistem operasi seri Windows.


· Non-DOS. Partisi ini adalah semua jenis partisi yang tidak didukung oleh sistem DOS dan Windows misalnya pertisi yang digunakan pada sistem operasi Linux.


Mengenal Siatem File Windows


Setelah megenal tipe partisi maka diibaratkan Kita akan menginstall komputer. Nah dalam tahap ini karena Kita menggunakan windows maka ada dua sistem file yang lasim dikenal pada windows yaitu;


1. DOS-FAT (FILE ALOCATION SYSTEM). Ini adalah sistem file model lama dari sistem operasi windows. Terdiri dari beberapa tipe yaitu FAT-12, FAT-16 dan FAT-32. Jenis sistem file ini biasanya digunakan untuk kapasitas Hard Disk yang kecil saja misalnya 40GB. Angka-angka dibelakang FAT artinya jumlah informasi dalam satuan bit yang dapat digunakan untuk mengenal cluster dimana file-file disimpan. Kekurangan sistem file jenis ini adalah kurang aman sehingga jika suatu ketika komputer dimatikan secara tidak normal atau crash maka ketika saat startup sistem akan melakukan check and recovery file. Sistem file jenis ini sudah mulai kurang digunakan.


2. NTFS. NTFS (NT-File System) adalah perbaikan dari sistem file FAT. NTFS adalah sistem file yang menggunakan prisnsip journaling yang dapat menyimpan informasi secara menyeluruh sehingga proses recovery lebih baik dan relatif lebih aman dari sistem sebelumnya. Jenis system file inilah yang paling banyak digunakan sekarang pada sistem operasi windows.


TIPS MENGALOKASIKAN PARTISI HARD DISK


· Drive Sistem Operasi Windows 98 Minimal 5 GB


· Drive Sistem Operasi Windows XP Minimal 15 GB


· Drive Sistem Operasi Windows Vista Minimal 40 GB


· Drive lain sebagai sisa dari drive sistem adalah maksimal 40 GB pre drive





D. TRANSFER DATA



Transfer data adalah pengiriman suatu data, bisa berupa file gambar, lagu, dokumen dan lain sebagaiya. Transfer disini diartikan sebagai pengiriman data dari perangkat satu ke perangkat lainnya, dimana perangkat disini dapat berbentuk perangkat eksternal atau internal seperti harddisk, flashdisk, CD / DVD / DVDRW, memory card, dsb.


Sebuah HDD biasanya mempunyai chip controller sendiri (IDE, SCSI, RAID Controller) yg akan mengatur segala segala aktivitas HDD tersebut. IDE Controller biasanya akan berhubungan dengan chipset southbridge pada motherboard, yg salah satu fungsinya adalah mengatur “lalu – lintas data” dari dan ke HDD. Southbridge akan mengatur transfer DATA ke RAM dan Processor melalui BUS yg telah disediakan. Dengan southbridge, DATA akan ditransfer secara efisien


1. Lokasi :


· CPU (register)


· Internal (main memori)


· External (secondary memori)


2. Satuan Transfer :


· Internal
Jumlah bit dalam sekali akses, Sama dengan jumlah saluran data (= ukuran word)


· External
Dalam satuan block yg merupakan kelipatan word


· Addressable unit
Lokasi terkecil yang dpt dialamati secara uniq. Secara internal biasanya sama dengan


· Word
Untuk disk digunakan satuan Cluster


3. Metode Akses :


· Sekuensial (urut) contoh : tape


· Direct (langsung) contoh : disk


· Random (acak) contoh : RAM


· Associative (bukan hanya berdasarkan alamat tapi juga isinya) contoh : cache



E. INTERFACE








*Integrated Drive Electronics (IDE)


Standar konsumen untuk interface. Kalah jauh dengan SCSI, tapi jauh lebih murah. Intreface IDE sekarang ini memiliki dua channel yang memungkinkan dua device tiap channel apakah itu HD, CDROM, atau storege lain. Pada sebuah channel , kecepatan transfer secara otomatis jatuh disesuaikan dengan kecepatan dan kemampuan device yang paling lambat agar kompatibilitas tetap terjaga. IDE yang asli dahulu hanya mendukung satu hard disk dalam channel, dan transfer rate rata-rata 2-3 MB/s. Kebanyakan IDE boards hanya punya satu channel, hanya mendukung dua drive. CD-ROM drive ketika itu menggunakan interface yang mirip floppy drive, dihubungkan pada sound card.


*AT Attachment (ATA)


Untuk mendalami ATA kita perlu memahami tentang dasar-dasar teknologi hard disk. Pada prinsipnya ketika suatu sistem operasi akan melakukan operasi baca/tulis ke hard disk, perintah ini diberikan pada BIOS lalu BIOS yang meneruskannya ke hard disk. Sistem operasi lain yang memiliki I/O subsystem sendiri seperti Windows 95, Windows NT dan UNIX, kode-kode pada BIOS dibuat sendiri dalam I/O subsystem, dan operasi ke hard disk cukup melalui I/O subsystem tanpa melalui BIOS. Pengaksesan hard disk dilakukan dengan menggunakan register-register yang dilanjutkan dengan menggunakan sinyal-sinyal. Pembentukan sinyal-sinyal ini dikontrol oleh BIOS, tapi timing (pengaturan waktu) ditentukan oleh interface hardware. Spesifikasi ATA menentukan seberapa cepat sinyal-sinyal ini dikirim dan diterima.


Saat ini ada beberapa mode PIO (Programmed Input/Output) dan beberapa mode DMA (Direct Memory Access). Mode-mode ini menentukan seberapa cepat transfer rate yang dihasilkan. Spesifikasinya menentukan seberapa cepat I/O dapat membaca atau menulis.


*Mode PIO


Mode PIO menentukan seberapa cepat data ditransfer dari dan ke hard disk. Dalam mode PIO yang paling rendah yaitu PIO 0, cycle time yang digunakan untuk transfer rate sekitar 600 nanosecond (ns). Dalam tiap cycle, data sebanyak 16 bit (2 byte) ditransfer dari atau ke hard disk. Kecepatan transfer maksimum yang dihasilkan dapat dihitung sebagai berikut:


2 byte/cycle x 1 cycle/600 ns = 3,3 MB/s

Jadi, dalam PIO mode 0 kecepatan transfer maksimum adalah 3,3 MB per detik. Namun harus diingat bahwa nilai ini adalah nilai maksimum, sedangkan pada kenyataannya kecepatan rata-rata jauh di bawahnya.







PIO mode 1 dan 2 digunakan oleh hard disk model lama yang menggunakan ATA standar, sedangkan PIO mode 3 dan 4 hanya digunakan oleh ATA-2 dan menggunakan IORDY yang berarti hard disk dapat menggunakan IORDY untuk memperlambat interface ketika diperlukan. Mengapa perlu diperlambat? Karena interface tanpa IORDY dapat menimbulkan hilangnya data dalam mode-mode PIO yang cepat.


Sekarang ini BIOS mendukung penggunaan PIO 0 sampai PIO 4, biasanya BIOS secara otomatis mendeteksi mode PIO mana yang masih aman untuk digunakan oleh hard disk. Jika Anda memaksakan suatu mode PIO yang terlalu tinggi kemungkinan besar akan ada masalah dalam mengakses hard disk Anda. ATAPI CD-ROM biasanya menggunakan PIO 3 atau PIO 4. PIO 3 digunakan pada CD-ROM berkecepatan rendah sedangkan PIO 4 digunakan pada CD-ROM berkecepatan tinggi.


*Mode DMA


DMA adalah singkatan dari Direct Memory Access berarti data ditransfer langsung antara hard disk dengan memori tanpa menggunakan CPU. Cara ini berlawanan dengan PIO yang menggunakan CPU. Keuntungan menggunakan mode DMA amat terasa pada sistem operati multitasking seperti UNIX, karena transfer data dengan mode DMA akan menghemat resource CPU sehingga CPU dapat mengerjakan pekerjaan yang lain. Pada sistem operasi singletasking seperti DOS, CPU harus menunggu hard disk menyelesaikan transfer data terlebih dahulu sebelum melanjutkan pekerjaannya.


Ada dua tipe DMA, yaitu third-party DMA dan first-party DMA (busmastering DMA). Third-party DMA menggunakan DMA controller yang ada pada motherboard untuk melakukan operasi transfer data, sedangkan pada third-party DMA semua pekerjaan ini dikerjakan oleh bagian logic di interface card.


DMA controller yang ada pada sistem ISA memiliki kecepatan yang sangat rendah sehingga sangat riskan untuk digunakan bersama hard disk keluaran baru, sedangkan DMA controller pada VLBUS hanya mendukung busmastering DMA. Pada EISA dikenal DMA transfer tipe ‘B’ yang memiliki kecepatan transfer 4 MB/s sedangkan pada PCI dikenal DMA transfer tipe ‘F’ yang memiliki kecepatan antara 6 sampai 8 MB/s. Saat ini, chipset-chipset motherboard yang terbaru sudah mendukung bus mastering DMA.


Jadi, dalam PIO mode 0 kecepatan transfer maksimum adalah 3,3 MB per detik. Namun harus diingat bahwa nilai ini adalah nilai maksimum, sedangkan pada kenyataannya kecepatan rata-rata jauh di bawahnya.









Multiword DMA mirip dengan block mode, dalam multiword DMA pengiriman data dilakukan dalam bentuk beberapa word data sekaligus untuk satu perintah saja dibandingkan dengan singleword DMA yang mengirimkan satu word data untuk satu perintah yang diberikan. Silahkan lihat Gambar 1. Cara transfer multiword DMA akan mempercepat transfer data yang sangat diperlukan terutama pada sistem multitasking, server jaringan dan komputer multimedia.










Perbandingan DMA dengan UDMA


Di Windows 95/98 mengaktifkan mode DMA akan memberikan beberapa keuntungan, yaitu resource CPU untuk mengakses hard disk menjadi lebih sedikit. Anda berminta mencobanya? Begini caranya, buka Control Panel, System properties, buka tabulasi Device Manager, buka Disk Drive, pilih disk yang Anda inginkan (kemungkinan Windows akan menampilkan tipe ‘GENERIC IDE TYPE 46’ atau ‘TYPE 80’ dsb). Pilih properties, buka tabulasi Settings. Nah sekarang aktifkan DMA. Windows akan menampilkan Windows yang menyatakan bahwa hal ini berbahaya. Tapi selama Anda yakin hard disk Anda sudah hard disk baru (ATA2, dst) Anda tak perlu ragu. Setelah itu restart Windows. Untuk mengujinya Anda tidak dapat menggunakan System Information dari Norton Utilities karena hasilnya malah akan turun drastis karena tampaknya System Information tidak mendukung pengujian untuk mode DMA. Cara pengujian yang paling ampuh adalah dengan utility untuk menampilkan resource CPU yang digunakan (seperti CPU meter, resource meter), coba sekarang Anda melakukan akses hard disk. Insya Allah Anda akan mendapatkan CPU resource yang digunakan jauh lebih kecil. Sebagai hasil perbandingan, pada mode PIO hard disk pengasuh membutuhkan resource CPU di atas 70% untuk membaca hard disk, tapi pada mode DMA resource yang digunakan hanya 6% saja.


*Block Mode


Anda tentunya pernah mendengar tentang block mode. Block mode biasanya dapat Anda aktifkan melalui setup BIOS. Sebenarnya apa sih block mode itu? Block mode adalah salah satu cara untuk mempercepat transfer data. Cara yang digunakan adalah memungkinkan pemberian beberapa perintah baca atau tulis secara bersamaan.


Setiap ada perintah membaca atau menulis, maka IRQ akan dibangkitkan sehingga CPU akan melakukan proses swtiching, memeriksa device dan melakukan setup untuk transfer data. Jika setiap ada perintah CPU melakukan ini tentu akan menghabiskan waktu. Dengan block mode CPU dapat memberikan beberapa perintah sekaligus ke hard disk sehingga proses-proses tadi hanya sekali dilaksanakan. Dengan block mode, dalam setiap aksesnya hard disk akan memproses beberapa sektor sekaligus tanpa membangkitkan interrupt melalui irq. Itulah sebabnya cara ini disebut block mode.


IRQ dibangkitkan ketika:


· ++ sebuah perintah membaca telah dikeluarkan, data sudah ada pada buffer hard disk dan siap ditransfer ke CPU


· ++ sebuah perintah membaca telah dikeluarkan, data sudah ditransfer ke buffer hard disk.


Dengan block mode hard disk dapat membaca mulai dari 2 sektor sampai 128 sektor cukup dengan sekali proses, sehingga dapat mempercepat waktu akses sampai 30% dibandingkan tanpa block mode. Beberapa drive lama belum mendukung block mode atau memiliki bug pada implementasi block mode sehingga dapat mengakibatkan rusaknya data.


*EIDE (Enhanced IDE)


Perkembangan yang cukup substansial terhadap IDE. EIDE menyediakan peningkatan terhadap drive throughput, capacity, dan juga mengintegrasikan dua channel, mendukung maksimal 4 device. Pendukung untuk device non-HD juga ditambahkan dengan AT Attachment Packet Interface Mode (ATAPI) yang memberikan dukungan terhadap device seperti CD-ROM dan tape drive.


Problem performa throughput telah diselesaikan dengan memindahkan interface IDE dari ISA ke PCI/VLB bus. EIDE juga menambahkan dukungan terhadap Direct Memory Access (DMA) mode, di mana hard disk dapat mentransfer data ke RAM secara langsung dengan tidak melibatkan CPU. Menggunakan PCI bus EIDE memungkinkan throughput sebesar 6.66 MB/s, 8.33 MB/s, 13 MB/s, and 16 MB/s.


*Ultra DMA (AKA DMA-33, Ultra ATA-33, Fast ATA-2)


Teknologi yang belakangan ini diperkenalkan, yang merupakanbagian dari evolusi teknologi IDE. Ultra DMA melipatkan rata-rata burst transfer menjadi 33.3 MB/s, selain juga menambahkan dukungan Cyclical Redundancy Check (CRC). Namun agar mode ini bisa beroperasi, drive, BIOS, Chipset MB dan driver softwarenya harus mendukung. Jika digunakan dengan aplikasi DOS, secara otomatis akan menjalankan mode EIDE. Selain itu ada batasan panjang kabel maksimal 18 inch.


*Ultra DMA-66 (Ultra ATA-66)


Adalah tahap selanjutnya dari evolusi IDE, ditemukan oleh Quantum Corp. Transfer rate masksimum secara teoritis dapat mencapai 66.6 MB/s. Sekali lagi, agar mode ini bisa beroperasi, drive, BIOS, Chipset MB dan driver softwarenya harus mendukung. Namun prospeknya masih perlu dibuktikan saat ini, di mana performanya tidak sedahsyat teorinya.


Small Computer System Interface (SCSI)


SCSI (dibaca 'Skazzi') adalah intrerface berkecepatan bus sangat tinggi yang dapat melakukan apa saja. Dia menyediakan dukungan untuk lusinan device secara simultan, beserta transfer rate kecepatan tinggi, multithreading, , parity checking, dan bus mastering. Dengan cost yang cukup besar untuk expansion slot dan hard disk SCSI, penggunaan CPU dapat dikurangi secara dramatis, khususnya dalam Windows NT.


Namun kesulitan menangani sistem ini, dan harganya membuat SCSI terbatas sebagai solusi workstation/server. Untuk konsumen kebanyakan IDE menyediakan solusi yang jauh lebiih mudah dan murah. Spesifikasi SCSI :

















SCSI Card




Contoh Pemasangan Peripheral SCSI


*SCAM Technology


Singkatan dari SCSI Configured automatically. Jika device SCAM dipasang, maka software dapat mengalokasikan ID untuk tiap device secara otomatis.


*Redundant Array of Independent Disks (RAID)


Sebuah subset dari SCSI/IDE technology yang memungkinkan kombinasi dua atau lebih hard disk dalam model yang bervariasi, menyediakan kelimpahan resource dan kecepatan tambahan.


HD-HD biasa harus baca/tulis data secara berurutan- satu-satu ke disk yang sama. RAID mencegah ini dengan menulis ke disk-disk yang berlainan, - dalam array 4 disk yang memungkinkan 4 blocks ditulis/dibaca sekaligus.






*IEEE 1394 - FireWire


Bus ‘level konsumen’ yang dibangun untuk integrasi MB dan sebagai pengganti IDE. IEEE 1394 adalah sebuah serial bus yang menjanjikan transfer rates sampai 50 MB/s dengan guaranteed atau asynchronous transfers. Juga mendukung sampai 16 devices tiap channel, hot-swapping dan automatic termination/ID assignment. IEEE 1394 dirancang untuk mensupport semua media drives, digital cameras/video cameras, dan laser printers. Sekarang ini IEEE 1394 tersedia sebagai PCI card untuk pemakai digital video camera, tapi tidak akan dilepas dulu agar teknologinya dapat menjadi sempurna.



Thanks to :





http://Mengenal%20Teknologi%20HARD%20DISK%20%C2%AB%20myDeden.Kom.htm


http:/ / Yonomario.2003.makalah-harddisk.html


http://Fathur.2009.Pengertian%20Harddisk.htm


http://Novianto,Indra. pengertian-harddisk.html


http://ilmuti.com/2011/10/09/kapasitas-hard-disk-yang-sebenarnya/


http://www.d3elektro.undip.ac.id/index.php/info-full/14-hard-disk.html


http://dedenthea.wordpress.com/2007/08/14/mengenal-teknologi-hard-disk/


http://agussale.com/optimasi-hard-disk-komputer


http://hyperpost.blogspot.com/2008/04/harddisk-4-teknologi-interface-harddisk.html










Kirimkan Ini lewat Email

0 komentar:

Posting Komentar